Wednesday, July 22, 2015

Mengenal Jenis Rakel Sablon dan Fungsinya




Setiap sabloner khususnya yang baru belajar sablon manual harus tahu dan mengenal bahan, jenis dan fungsi peralatan sablon seperti rakel, screen, tinta dan lainnya. Sebelumnya saya sudah mengenalkan jenis dan ukuran screen sablon maka pada kesempatan kali ini saya akan mengenalkan jenis rakel sablon dan fungsinya supaya tidak ada kesalahan memilih rakel ketika akan menyablon nantinya. Rakel umumnya terbuat dari karet yang fungsinya untuk menyapu atau memindahkan tinta yang ada di screen supaya turun ke media sablon.

Dilihat dari bentuk ujungnya rakel memiliki beberapa jenis, mungkin ada yang bertanya, mengapa ujung rakel dibuat berbeda-beda? Apakah ada perbedaan fungsi dan kegunaannya? Tentu saja, ujung rakel dibuat berbeda karena tiap jenis rakel sablon memiliki fungsi yang berbeda pula yaitu untuk mengatur seberapa banyak dan seberapa tebal tinta yang akan dipindahkan dari screen ke media sablon. Jadi penggunaan rakel harus disesuaikan dengan jenis atau ukuran screen sablon dan tinta yang akan digunakan.

Mengenal Jenis Rakel Sablon dan Fungsinya


Nah, untuk mengenal lebih dekat jenis rakel sabon dan fungsinya, silakan lihat ilustrasi dibawah ini :


Perhatikan ujung tiap rakel!!!

Dari ilustrasi diatas teman-teman bisa melihat ujung rakel memiliki bentuk yang berbeda-beda, ada yang lancip, tumpul, bulat dan lain-lain. Nah dibawah ini saya akan mencoba menyampaikan fungsi dari tiap jenis rakel sablon sesuai ilustrasi di atas.

A. Rakel Lancip

Jenis rakel sablon lancip memiliki dua sisi miring yang simetris dengan ujung rakel yang lancip dan kelihatan tajam. Rakel jenis ini digunakan untuk menyapu atau menggesut tinta di bahan tekstil dan biasanya digunakan untuk menghasilkan detail gambar, seperti menyablon foto orang dengan format raster. Ujung rakel ini dibuat lancip supaya tinta yang digesut bisa masuk dengan banyak dan tipis. Screen sablon yang biasa menggunakan rakel lancip adalah screen T24, T32, T36, T40, T48, T54, T61, T77, dan T90.

B. Rakel Lancip dengan ujung datar

Jenis rakel ini bentuknya seperti rakel lancip tapi ujungnya datar alias tidak runcing, sehingga dapat menyalurkan tinta lebih banyak. Rakel jenis ini biasanya digunakan untuk menyablon keramik dan kain parasit namun tidak menutup kemungkinan digunakan di bahan teksil yang lain. Mengingat tinta yang dihasilkan sangat banyak maka rakel ini cocok digunakan untuk mendapatkan hasil sablonan yang tebal alias nge-blok. Screen yang umum dipakai adalah screen T24 - T48.

C. Rakel Kotak

Jenis rakel sablon kotak bentuknya datar dengan kedua sudut lancip 90 derajat persis seperti balok. Biasanya digunakan untuk menyablon diatas media kertas dengan tekstur kasar, atau juga bisa digunakan dibahan tekstil dan lainnya seperti plastik, panel listrik dsb yang membutuhkan hasil sablonan yang tajam. Tinta yang biasa disapu dengan rakel ini adalah jenis tinta solvent. Adapun jenis screen sablon yang cocok adalah T61, T77,T90, T100,T120,T150. 

D. Rakel Bulat

Jenis rakel sablon bulan mempunyai ujung bulat dan mampu menyapu tinta dalam jumlah yang cukup banyak dan tebal. Biasa digunakan untuk menyablon tinta yang berwarna menyala dan kontras, misalnya warna rambu-rambu jalan

E. Rakel Miring

Jenis rakel sablon miring mempunyai satu permukaan yang miring dengan ujung yang lancip. Tinta yang disapu atau dipindahkan dari screen ke media sablon dengan rakel ini biasanya sangat sedikit sehingga sangat cocok digunakan untuk menyablon plastic. Biasanya digunakan untuk mesin sablon karena menyapu dengan 1 arah saja makanya dibuatlah lancip 1 sisi, sedangkan hasil sablonannya tidak jauh beda dengan hasil sablonan menggunakan rakel lancip biasa.

F. Rakel Tumpul

Jenis rakel sablon tumpul bentuknya hampir sama dengan rakel kotak hanya saja kedua sudutnya tumpul (bisa dilihat di gambar). Rakel ini mampu menyapu tinta dalam jumlah yang cukup banyak sehingga baik digunakan untuk bahan kaos, handuk dan selimut

Semoga sedikit informasi tentang jenis rakel sablon dan fungsinya diatas bisa membantu teman-teman yang baru mulai belajar sablon manual. Seperti biasa, kalau ada pertanyaan jangan sungkan meniggalkan komentar dibawah ini.











Mengenal Jenis dan Ukuran Screen Sablon Manual

Pada kesempatan kali ini saya akan mencoba menerangkan sedikit tentang jenis dan ukuran screen sablon manual, sebagai sabloner pengetahuan tentang jenis dan ukuran screen sangat penting karena berkaitan langsung dengan aktifitas penyablonan. Beda media sablon dan tinta yang digunakan maka beda pula jenis dan ukuran screen sablon yang digunakan, kalau salah pilih tentu hasil sablon tidak akan maksimal seperti yang kita inginkan.


ukuran screen sablon manualSetiap screen sablon memiliki jenis, ukuran dan fungsi yang berbeda-beda. Ukuran screen sablon biasanya ditandai dengan nomor dan kode tertentu seperti T (tick) atau M (mesh). Di Indonesia sendiri kode yang sering digunakan adalah T (tick) sedangkan M (mesh) biasanya digunakan di Negara eropa. Sedangkan nomor yang tertera sebelum atau sesudah kode menunjukkan jumlah helai kain atau benang yang yang dijahit setiap 1 cm, misalkan screen yang ukurannya 48T atau T48 berarti memiliki 48 benang disetiap 1 cm. Semakin besar nomornya berarti semakin rapat dan kecil pori-pori screen. Besar kecilnya pori-pori inilah yang akan menentukan berapa banyak tinta yang akan di transfer ke media sablon, makin besar pori-porinya makin banyak dan makin tebal tinta yang akan di transfer ke media sablon



Untuk lebih jelasnya berikut saya buatkan daftar jenis dan ukuran screen sablon manual dan fungsinya supaya teman-teman yang baru belajar sablon lebih mudah dalam mempelajarinya :

Ukuran screen sablon berdasarkan media sablon yang digunakan

  1. Screen 200T, Digunakan untuk mencetak sablon pada media plastik menggunakan teknik raster.
  2. Screen 180T, Merupakan screen yang baik digunakan untuk mencetak sablon pada plastik atau media yang bertekstur halus.
  3. Screen 165 T, Merupakan screen dengan pori – pori halus. Cocok digunakan untuk menyablon logam, kaca, atau plastik.
  4. Screen 150T, Biasanya digunakan untuk membuat sablon kertas dan stiker.
  5. Screen 120T, Cocok digunakan untuk menyablon kayu, kulit, karton, atau seng.
  6. Screen 90T, Merupakan screen yang biasanya digunakan untuk menyablon kain tekstik yang memiliki tekstur halus. Contohnya kain satin atau sutera.
  7. Screen 77T, Biasanya digunakan untuk menyablon spanduk. Anda juga dapat menggunakan screen ini untuk menyablon kaos yang menggunakan desain kecil atau raster.
  8. Screen 62T, Screen ini menggunakan kain saring yang lubang porinya cukup besar, sehingga baik digunakan untuk menyablon kaos. Bisa juga digunakan untuk sablon dengan teknik foaming, sablon lem stiker, atau sablon yang bertujuan mendapatkan ketebalan tertentu.
  9. Screen 55T – 48T, Screen ini memiliki lubang pori yang besar dan tekstrurnya kasar sehingga dipilih untuk digunakan menyablon media selimut, karung, handuk, atau karpet karena mampu menyalurkan tinta dengan banyak dan tebal.

Ukuran screen sablon berdasarkan tinta yang digunakan

  • Screen T24 – T36 biasanya digunakan untuk variasi tinta dengan Glitter, bubuk gold, reflektif, Crack print
  • Screen T24 - T40 digunakan untuk tinta yang High density (sablon tebal)
  • Screen T36 – T54 biasanya mengunakan Foaming, Burn Out
  • Screen T36 - T61 untuk jenis tinta Rubber dan Binder metallic
  • Screen T36 – T90 untuk Flat Rubber
  • Screen T54 - T61 untuk variasi tinta dengan lem Flock, Lem Foil, Lem Heat Transfer
  • Screen T61- T120 untuk jenis sablon Raster, Photo print, Extender, Discharge, Solvent based

Nah, dari daftar jenis dan ukuran screen sablon di atas saya yakin teman-teman tidak akan bingung lagi menentukan screen mana yang akan digunakan untuk menyablon karena sudah tahu fungsi masing-masing screen. Oh ya hampir lupa, ketika anda membeli sebuah screen yang sudah dibingkai (bukan lembaran), periksa dulu apakah bingkainya rata apa tidak, kalau bingkai screen tidak rata maka sablonan tidak akan berhasil. Kalau ada yang masih bingung jangan sungkan tinggalkan pesan di kolom komentar dibawah ini.





Tuesday, July 21, 2015

Cara membersihkan dan menghapus afdruk screen sablon dengan cepat




Pada tutorial belajar sablon manual kali ini kita akan membahas bagaimana cara membersihkan dan menghapus afdruk screen sablon namun sebelum kita bahas lebih lanjut sebaiknya kita kenali dulu mengapa screen sablon ada yang sangat susah dibersihkan. Screen sablon menjadi susah dibersihkan biasanya karena tiga hal :
  • Screen sablon sudah terlalu lama disimpan dan sebelumnya tidak dicuci dengan bersih sehingga masih ada sisa tinta sablon yang menempel
  • Mengunakan obat penguat ketika mengafdruk screen sehingga obat afdruk menempel dengan kuat
  • Terlalu banyak menggunakan selotip atau lakban ketika menutup screen yang bocor atau bolong
Nah, supaya nanti ketika membersihkan screen sablon tidak susah sebaiknya hindari tiga hal diatas. Tapi jika sudah terlanjur dan screen sablon susah dibersihkan ada beberapa bahan yang bisa kita gunakan untuk mengembalikan screen sablon kembali bersih, pilih salah satu saja tidak harus semuanya :
  • Kaporit
  • Soda api
  • Obat pemutih (bayclin)
  • Protoxol 7 (remover)

Cara membersihkan dan menghapus afdruk screen sablon

  1. Bersihkan screen sablon dengan air segera setelah digunakan untuk menyablon supaya sisa-sisa tinta yang tertinggal tidak mengering, kalau tinta sudah mongering maka proses membersihkan screen sablon akan susah dan lebih lama.
  2. Jika diperlukan, rendam screen sablon ke dalam air  supaya obat afdruk melunak.
  3. Nah untuk screen yang sulit dibersihkan anda bisa menggunakan salah satu atau campuran dari obat atau bahan kimia yang saya sebutkan diatas tadi. Yang bisa dicampur adalah kaporit, soda api dan obat pemutih (bayclin) saja, sedangkan potoxol 7 atau sering disebut dengan removal tidak perlu dicampur.
  4. Cara membersihkannya sangat mudah, cukup oles atau siram screen sablon dengan salah satu atau campuran bahan-bahan tadi secara merata lalu tunggu beberapa menit (sekitar 1 – 2 menit), biasanya obat afdruk akan rontok.
  5. Setelah itu bersihkan screen dengan cara diguyur dengan air sambil digosok dengan kain atau disikat dengan sikat yang lembut atau sikat khusus screen.
  6. Untuk memaksimalkan hasil cucian, semprot screen dengan semprotan biasa untuk menghilangkan sisa-sisa obat afdruk yang masih menempel atau jika perlu gunakan semprotan air tekanan tinggi seperti semprotan yang biasa digunakan untuk mencuci sepeda motor, tapi harus hati-hati supaya screen anda tidak robek.
  7. Ketika menggunakan bahan kimia seperti kaporit, soda api atau obat pemutih untuk membersihkan afdruk screen, sebaiknya gunakan sarung tangan plastik karena bahan kimia tadi berbahaya jika terkena kulit.
  8. Jika sudah bersih, keringkan screen sablon hingga benar-benar kering lalu simpan ditempat yang aman
Oh ya, ada satu lagi cara yang bisa anda gunakan jika cara-cara membersihkan dan menghilangkan afdruk screean sablon diatas tidak mempan lagi yaitu dengan cara “LEM BIRU” alias lempar dan beli yang baru. Wkwkwkwkw

Jangan ketawa terus, ini serius lho… kalau memang screen sablon sudah lama dan tidak layak pakai jangan ragu menggantinya dengan yang baru. Jangan karena ingin “ngirit” kualitas sablon anda korbankan. Ingat…pelanggan akan loyal jika hasil sablonnya memuaskan, jangan biarkan mereka lari.



Ingin Belajar Sablon Manual? Begini cara sablon manual pada kaos, baju, kertas dan plastik

Pada artikel perdana ini, akan kami sampaikan langkah-langkah sederhana bagaimana cara menyablon kaos atau baju maupun media lainnya seperti kertas dan plastik. Secara umum tidak ada perbedaan cara menyablon kaos, baju, kertas maupun plastic. Peralatan yang digunakan sebenarnya sama hanya saja yang membedakannya  ada pada jenis alat dan bahan yang digunakan untuk menyablon. Paling tidak ada tiga perbedaan yang perlu kita ketahui sebelum menyablon kaos, baju, kertas maupun plastik sendiri .
Screen Sablon

Screen sablon memiliki kerapatan yang berbeda-beda disesuaikan dengan media yang digunakan apakah kaos, kertas ataukah plastik. Bahkan untuk media yang sama seperti kaos misalnya, screen sablon yang digunakan bisa saja berbeda-beda tergantung tinta dan variasi sablon yang akan di gunakan. Untuk mengetahui jenis dan ukuran screen sablon dengan lebih detail silakan baca artikel saya dibawah ini :
  • Mengenal Jenis dan Ukuran Screen Sablon Manual
  • Rakel Sablon


Rakel sablon adalah alat sablon yang terbuat dari karet yang digunakan untuk meratakan tinta sablon yang dituang diatas screen. Sesuai kegunaannya rakel memiliki bentuk yang berbeda-beda seperti persegi, oval, lancip dan beberapa bentuk lainnya, lebih jelasnya silakan baca artikel saya dibawah ini :
  • Mengenal Jenis Rakel Sablon dan Fungsinya
  • Tinta Sablon


Tinta sablon umumnya ada dua jenis yaitu waterbase atau tinta yang berbahan dasar air dan tinta yang berbahan dasar minyak. Masing-masing tinta memiliki sifat yang berbeda-beda yang biasanya menyesuaikan dengan media sablon yang kita gunakan, untuk media sablon dari plastic biasanya menggunakan tinta berbahan dasar minyak dan untuk media sablon berupa kain seperti kaos atau baju tinta yang digunakan biasanya berbahan dasar air.Saya sudah menyiapkan artikel tersendiri tentang jenis-jenis tinta sablon dengan lebih detil, silakan langsung ke TKP

Proses dan Cara Sablon Manual


Buat teman-teman yang ingin belajar sablon manual, berikut saya uraikan secara sederhana step by step cara menyablon secara umum, untuk cara sablon yang lebih detail mungkin nanti akan saya buat artikel tersendiri. Jadi artikel ini bisa dibilang cara sablon khusus untuk pemula, kalau anda sudah tahu langkah-langkahnya saya jamin  akan lebih mudah dalam mempelajari cara sablon tingkat advance.

Oke langsung saja, untuk penyablonan bisa dikategorikan menjadi 3 tahap, yaitu pra cetak, cetak dan finishing :

Proses Pra Cetak Sablon Manual

Cara Sablon : Membuat film Sablon

Proses pra cetak ini meliputi dua hal yakni pembuatan film dan afdruk screen. Sebelum menyablon mestinya kita harus punya desain atau gambar yang ingin kita cetak di atas media sepeti kaos, kertas ataupun plastik. Nah, untuk pembuatan film sablon bisa anda lakukan sendiri karena prosesnya sangat mudah selama anda punya printer, anda tinggal mencetak gambar diatas kertas HVS atau kertas kalkir maka film sudah siap untuk di afdruk. Jika anda tidak punya komputer dan printer maka satu-satunya cara untuk membuat film sablon adalah dengan menggunakan jasa setting. Gak usah bingung, banyak koq yang menawarkan jasa setting.

Cara Sablon : Mengafdruk screen

Mengafdruk screen artinya memindahkan gambar yang ada di film sablon ke atas screen. Proses afdruk sendiri bisa dibilang gampang-gampang susah. Secara teori gampang tapi untuk mendapatkan hasil afdruk yang bagus butuh ketelitian dan pengalaman yang tinggi. Makanya tidak semua pelaku sablon mengafdruk screen-nya sendiri, ada yang menyerahkan proses ini ke orang lain (tukang afdruk) yang sudah berpengalaman, banyak koq yang menerima jasa afdruk dan pembuatan screen. Jadi anda tinggal membawa kertas/film sablon ke tukang afdruk sekalian dibuatkan screen-nya, paling satu hari sudah selesai.

Tapi jika anda ingin mengetahui proses afdruk atau pembuatan screen, berikut saya uraikan secara sederhana cara membuat screen sablon manual. Untuk membuat screen sablon manual (afdruk screen) peralatan yang dibutuhkan adalah :
  1. Obat Afdruk
  2. Film (kertas HVS / kalkir)
  3. Mangkok dan sendok
  4. Alat untuk mengoleskan obat afdruk ke atas screen, bisa menggunakan mika penggaris atau rakel sablon
  5. Meja Afdruk, meja dengan lampu yang dirangkai khusus untuk proses penyinaran
  6. Kaca bening dan papan (triplek) jika anda menggunakan sinar matahari untuk proses penyinaran (tidak menggunakan meja afdruk)
  7. Busa dan kain hitam
  8. Semprotan air untuk membantu peluruhan abat afdruk setelah proses penyinaran
  9. Screen sablon yang bersih atau bisa juga menggunakan screen sablon yang masih baru
  10. Hairdrayer atau rak pengering untuk membantu mengeringkan obat afdruk


Cara Sablon : Proses Pengafdrukan
  1. Campurkan obat afdruk didalam mangkok hingga merata
  2. Oleskan obat afdruk diatas screen lalu ratakan dengan mika penggaris atau rakel sablon.
  3. Setelah obat afdruk rata diatas screen lalu keringkan dengan hairdrayer atau diletakkan di atas rak pengering, jangan dikeringkan dengan sinar matahari
  4. Setelah kering, letakkan film sablon dibagian luar screen, rekatkan dengan selotip agar tidak bergeser.
  5. Jika film sablon sudah terpasang dengan rapi, lakukan proses penyinaran dengan lampu di meja afdruk atau sinar matahari.
  6. Jika menggunakan meja afdruk maka susunananya (dari bawah) adalah : lampu, kaca, film, screen, busa, papan dan paling atas sendiri adalah pemberat.
  7. Kalau menggunakan sinar matahari maka susunananya (dari bawah) adalah : busa (pengganjal), kain gelap, screen, film, kaca lalu bawa keluar dan jemur dibawah sinar matahari. 
  8. Setelah proses penyinaran selesai, lepaskan semua peralatan afdruk dan siram dengan air bersih. Gunakan semprotan air untuk meluruhkan sisa obat afdruk yang masih menempel di screen.
  9. Keringkan screen yang sudah dicuci, sebaiknya dikeringkan dengan sinar matahari.
  10. Setelah kering coba periksa dengan teliti apakah ada bagian screen yang bocor (tidak tertutup obat afdruk), jika ada lakukan penambalan atau tutup bagian yang bocor.
  11. Jika sudah berarti screen siap dipakai untuk menyablon
  12. Untuk proses cara afdruk screen sablon yang lebih detail bisa anda baca di artikel saya yang lain 


Proses Cetak Sablon Manual

Dalam proses cetak sablon manual ini cuma ada satu tahap yaitu memindahkan tinta dari screen ke atas media sablon (kaos, baju, kertas, plastik). Nah, untuk melakukan penyablonan (pemindahan tinta dari screen ke media sablon) dibutuhkan beberapa perlatan dan bahan yang harus disiapkan sebelumnya. Adapun peralatan dan bahan sablon manual yang harus dipersiapkan adalah :
  • Tinta atau pasta sablon
  • Bahan-bahan pelarut untuk tinta/cat/pasta sablon diatas
  • Screen yang sudah di afdruk
  • Rakel
  • Media yang akan disablon (kaos, baju, kertas, plastic)
  • Papan sablon untuk meletakkan media sablon, bisa menggunakan triplek atau yang sejenisnya
  • Meja sablon
  • Kain majun atau kain pembersih
  • Kain atau kertas atau plastik untuk bahan percobaan

Setelah semua bahan dan peralatan siap saatnya kita lakukan proses persiapan (setting) screen. Jika anda menyablon kertas atau plastik dengan meja sablon anda cukup memasang screen pada engsel yang ada di meja sablon, kalau anda menggunakan frame presisi untuk menyablon kaos maka lakukan penyettingan screen pada frame presisi dengan benar supaya hasil sablonan bisa tegak lurus.

Cara Sablon : Proses penyablonan
  • Campur tinta sablon dan pelarutnya hingga rata
  • Letakkan media sablon (kaos, kertas, plastik) diatas meja sablon. Untuk menyablon kaos yang sudah jadi bisa menggunaka triplek yang sudah dipotong sesuai ukuran kaos, olesi dengan lem meja lalu masukkan triplek ke dalam kaos dan ratakan permukaannya
  • Siapkan screen sablon dan rakel sablon, tuang tinta ke atas screen sablon
  • Atur posisi screen dengan media sablon dengan tepat
  • Bila perlu lakukan percobaan terlebih dahulu dengan menggunakan kaos, kertas atau plastic bekas
  • Sapukan tinta hingga rata dengan menggunakan rakel sablon, lakukan sapuan dua kali, pertama dengan lembut supaya tinta meresap ke media sablon, kalau sudah meresap lakukan sapuan kedua dengan tekanan sedang agar tinta turun sempurna.
  • Angkat screen sablon dan lihat hasilnya… taraaaaa anda sudah bisa menyablon!!!
  • Keringkan hasil sablonan dengan cara dijemur.



Nah, dengan cara sablon manual yang sederhana seperti diatas anda sudah bisa menyablon kaos sendiri dan beberapa media lain seperti kertas atapun plastik. Baik tidaknya hasil sablonan tergantung beberapa hal salah satunya adalah tehnik sapuan. Untuk tehnik sapuan agar menghasilkan sablonan yang bagus bisa anda baca di artikel yang lain…

Proses Finishing Sablon Manual

Proses finishing ini ada dua yaitu finishing pada screen sablon dan finishing pada media atau hasil sablon. Bila penyablonan sudah selesai sebaiknya screen sablon segera dibersihkan, cara membersihkan screen sablon cukup dicuci menggunakan air saja jika hanya membersihkan screen dari sisa-sisa tinta, tapi jika ingin membersihkan screen sablon sekalian menghapus gambar yang ada di screen sablon lakukan pencucian dengan obat pembersih afdruk. Untuk cara membersihkan screen sablon yang lebih lengkap bisa anda baca di beberapa artikel berikut :
Cara membersihkan dan menghapus afdruk screen sablon dengan cepat

Sedangkan proses finishing hasil sablonan sebenarnya tidak semua hasil sablonan membutuhkan finishing, hanya beberapa saja seperti ketika anda menyablon kaos atau baju dengan menggunakan tinta ruber, maka supaya hasil sablonan awet dan tidak mudah pecah saat dicuci sebaiknya lakukan finishing dengan cara di press atau dipanaskan dengan mesin hot press. Jika tidak mempunyai mesin hotpress bisa menggunakan seterika baju rumahan, tapi ingat caranya bukan dengan digosok seperti menyeterika baju tapi dengan cara dipress atau ditekan dan jangan lupa sebelum melakukan pengepressan lapisi permukaan sablon dengan kain tipis atau kertas supaya hasil sablonan tidak rusak akibat lengket dengan mesin hotpress

Demikian artikel tentang cara sablon manual yang saya uraikan secara sederhana untuk menjawab pertanyaan sabloner pemula seperti bagaimana cara menyablon kaos sendiri?, cara menyablon baju sendiri? dan pertanyaan-pertanyaan sederhana lainnya. Saya sadar masih banyak kekurangan alias tidak lengkap, so jangan sungkan alias malu-malu memberikan saran dan kritikan anda di kolom komentar dibawah ini.